Selasa, 21 Oktober 2014

SOP Cara Menggunakan Neraca Analitik

Cara mempergunakan timbangan
1.    Sebelum menimbang
  1. Perhatikan apakah betul-betul neraca diletakkan mendatar dengan melihat water pas pada neraca
  2. Neraca harus selalu berada dalam posisi terkunci sebelum digunakan
  3. Piring neraca bersih dan pintu timbangan tertutup
  4. Tombol pengontrol dan mikrometer berat harus berada dalam posisi nol
2.    Meletakkan timbangan dalam posisi nol
  1. Dalam keadaan tanpa beban, pintu timbangan tertutup semua tombol pengontrol berat pada posisi nol
  2. Kunci dilepaskan dalam keadaan beban penuh
  3. Kalau skala optik telah berhenti bergerak, amati penunjuk skala nol dengan pengatur nol
  4. Kembalikan tombol pengunci ke posisi semula
3.    Meletakkan beban
  1. Neraca dalam posisi terkunci, letakkan beban ditengah piring neraca. Gunakan pinset (penjepit). Tangan jangan masuk ke dalam ruang neraca untuk menghindari perubahan suhu atau kelembaban yang lebih besar.
  2. Tutup pintu timbagan begitu selesai meletakkan bahan
  3. Jangan meletakkan bahan kimia atau contoh analisa langsung pada piring timbangan, gunakan cawan, kertas saring atau gelas arloji
4.    Penimbangan bahan
  1. Lepaskan tombol pengunci dalam posisi setengah terkunci
  2. Dengan tombol satuan gram cari berat kasar dari beban
  3. Kalau beban lebih besar dari 10 gram, gunakan tobol puluhan gram sampai terlihat skala bergerak bebas
  4. Kembalikan tombol pengunci ke posisi terkunci. Setelah berhenti sejenak, lepaskan tombol pengunci pada posisi bebas penuh
  5. Setelah skala berhenti, pembacaan yang tepat diatur oleh mikrometer
  6. Jumlah gram langsung dibaca disebelah kiri tanda titk dan angka disebelah kanan, titik dibaca dengan nonius atau dengan cara lain tergantung jenis timbangan. Ada yang sampai empat angka dibelakang titik
5.    Selesai menimbang
  1. Tuliskan angka hasil penimbangan pada catatan saudara
  2. Kembalikan tombol pengunci dalam posisi terkunci
  3. Ambil bahan (sampel) dari piring timbangan
  4. Kembalikan semua tombol pemberat ke posisi nol
PERHATIAN
1.    Meletakkan dan mengambil beban hanya apabila neraca dalam posisi terkunci
2.    Mengubah-ubah tombol puluhan atau satuan gram hanya dalam posisi setengan terkunci atau terkunci penuh
3.    Untuk menstandarisasi neraca, lihat petunjuk (manual) dari masing-masing neraca
4.    Setiap selesai menggunakan, neraca harus dalam keadaan bersih dan kering
5.    Jika menggunakan neraca analisis elektris sebelum digunakan, neraca dipanaskan 10 menit.

Selasa, 14 Oktober 2014

Video

Incredible Chemical Reaction

Superabsorbent Polymer - Chemical Reaction

Sulfuric Acid vs Sponge - Chemical Reaction

Melt Metal Easily! (Gallium)

Acetelene

Acetylene

Acetylene adalah gas yang sangat mudah terbakar dan meledak. Acetylene dapat dipergunakan sebagai bahan baker pengelasan, bahan baku industri synthenese, juga dapat mempercepat proses masak (pemeraman) buah-buahan, dan lain-lain.
1. Sifat Umum
Rumus Kinia : C2H2
Sifat Kimia
  • Merupakan gas yang mudah terbakar
Sifat Phisik
  • Tidak berwarna
  • Berbau seperti bawang
  • Berat molekul : 26,04 gr/mol
  • Spesifik grafity gas (21,11ºC, 1 atm) : 0,9053
  • Density sat. vapour (1 atm) : 1,730 gr/1
  • Density (21,11ºC, 1 atm) : 1,087 gr/1
  • Titik didih pada 1 atm : -83.61ºC (penyublim)
  • Titik kritis : 35,18ºC; 60,58 atm.abs
  • Titik tripel : -80,55ºC; 1,2651
  • Temperatur nyala sendiri : 305ºC
  • Explotion limit : 2,3 – 80% vol.
2. Bahaya
  • Acetylene bersifat memabukkan
  • Acetylene bersifat racun
  • 10% di udara tidak bersifat racun
  • 20% di udara memabukkan
  • 30% di udara syaraf otak tidak terkontrol
  • 33% di udara dalam tempo 7 menit bias pingsan sampai dengan 80% bias membius secara penuh, menurunkan tekanan darah, merangsang pada pernapasan.
  • Sangat bahaya apabila tekena panas, api, dan bahan-bahan oksidator.
  • Dapat menimbulakan ledakan apabila Acetylene tercampur dengan Tembaga, Kuningan, garam Cu, garam Hg, CO, Hg, garam Ag, K, Ag, RbH, CsH, Haolgen, HNO3, NaOH.
3. Keselamatan
  • Hindari dari menghisap gas Acetylene.
  • Jauhkan Acetylene dari sumber api, sumber panas, dan bahan-bahan oksidator.
  • Hindari kontak/tercampur antara Acetylene dengan Tembaga, Kuningan, garam Cu, garam Hg, CO, Hg, garam Ag, K, Ag, RbH, CsH, Haolgen, HNO3, NaOH.
  • Botol Acetylene harus selalu berdiri dan tertutup rapat.
  • Dilarang menggunakan botol baja Acetylene sebagai penyangga atau roller.
  • Dilarang merubah atau memindahpkan setiap tanda yang digunakan untuk petunjuk-petunjuk isinya.
4. Pemindahan Dan Penyimpanan
Pemindahan
  • Tutup botol baja harus dalam keadaan tertutup.
  • Tidak boleh dijatuhkan, berbenturan satu sama lain, menerima guncangan dan diseret.
  • Menurunkan botol baja dari truk harus diberi bantalan kayu atau karet.
  • Pemindahan botol baja harus menggunakan kereta dorong, dimana botol baja dalam keadaan tegak.
  • Tutup dengan rapat agar tidak kontak langsung dengan sinar matahari.
  • Selama pemindahan tidak boleh bercampur dengan bahan yang menimbulkan api atau oksidator.
Penyimpanan
  • Dilarang menyimpan botol baja Acetylene dekat bahan yang mudah menimbulkan api dan botol baja gas oksidator.
  • Dilarang menyimpan botol baja Acetylene dekat sumber api dan sumber panas lainna, termasuk kontak langsung dengan sinar matahari secara langsung.
  • Penyimapanan botol baja kosong dan botol baja berisi harus dipisahkan.
  • Botol baja harus disimpan di tempat yang aman tehadap getaran atau penyebab-penyebab lain yang mengakibatkan terjatuhnya botol baja.
  • Tutup valve harus selalu terpasag dengan baik.
  • Botol baja harus disimpan dalam ruangan yang tedu, kering, dan kedap api, dengan ventilasi yang baik dan jauhkan dari zat-zat yang bersifat korosif.
  • Ditempat penyimpanan disediakan seperangkat alat pelindungan pernapasan dan pemadam api.
5. Tindakan Penyelamatan
Terhadap bahaya racun :
  • Bawa korban ke rumah sakit terdekat
  • Apabila ada kebocoran Acetylene
  • Pindahkan korban ke tempat terbuka dan jauh dari sumber api, selanjutnya bawa korban ke rumah sakit terdekat.
  • Usahakan menutup sumber kebocoran, apabila tidak bias segera buang.
Tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran akibat api bali (flash back) adalah sebagai berikut :
  • Pindahkan botol baja ke tempat terbuka.
  • Kosongkan tempat tersebut kemudian padamkan api